1.sebutkan isi dari perjanjian renvile 2.jelaskan faktor terjadinya pemberontakan DITII di jawa barat,kalsel,sulsel,aceh 3.siapa saja tokoh yang meminpin penump
IPS
fairuzars
Pertanyaan
1.sebutkan isi dari perjanjian renvile
2.jelaskan faktor terjadinya pemberontakan DITII di jawa barat,kalsel,sulsel,aceh
3.siapa saja tokoh yang meminpin penumpasan DITII di setiap daerah sertakan nama operasi nya
4.apa yang dimaksud dengan siasat pagar betis dan kanun asasi
5.siapa sajakah pemimpin2 DITII disetiap daerah
2.jelaskan faktor terjadinya pemberontakan DITII di jawa barat,kalsel,sulsel,aceh
3.siapa saja tokoh yang meminpin penumpasan DITII di setiap daerah sertakan nama operasi nya
4.apa yang dimaksud dengan siasat pagar betis dan kanun asasi
5.siapa sajakah pemimpin2 DITII disetiap daerah
2 Jawaban
-
1. Jawaban ayat14
1.belanda 2.permusuhan 3.sm.kartosuwiryo 4.siasat 5.sm.kartosuwiryo -
2. Jawaban Nightbringer
Belanda akan tetap berdaulat hingga terbentuknya RIS atau Republik Indonesia Serikat.RIS atau Republik Indonesia Serikat memiliki kedudukan sejajar dengan Uni Indonesia Belanda.Belanda dapat menyerahkan kekuasaanya ke pemerintah federal sementara, sebelum RIS terbentuk.Negara Republik Indonesia akan menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat.Enam bulan sampai satu tahun, akan diadakan pemilihan umum (pemilu) dalam pembentukan Konstituante RIS.Setiap tentara Indonesia yang berada di daerah pendudukan Belanda harus berpindah ke daerah Republik Indonesia.
Gerakan DI/TII di Jawa Barat tampak pada waktu terjadi penarikan pasukan TNI dari wilayah yang diduduki Belanda ke wilayah RI sebagai akibat perundingan Renville. Akan tetapi, anggota Hizbullah dan Sabilillah tidak mengikuti ketentuan perundingan Renville. kedua laskar itu berada di bawah pengaruh Seoekarmadji Maridjan Kartosuwirjo.
Semula Kartosuwirjo ikut bergerilya di daerah Jawa Barat. Ia ingin membentuk negara Islam lepas dari Republik Indonesia. Untuk itu ia menghimpun orang-orang yang setia kepadanya untuk masuk tentara Darul Islam. Pada tanggal 4 Agustus 1949 Kartosuwirjo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII).
Tindakan Kartosuwirjo itu membahayakan persatuan dan kesatuan nasional. Rakyat pun sangat dirugikan karena Kartosuwirjo dan anggotanya melakukan teror, pembunuhan, pengrusakan, dan pengambilan harta kekayaan masyarakat secara paksa.
Penumpasan Gerakan DI/TII di Jawa Barat memakan waktu yang lama. Baru pada tahun 1960-an, Divisi Siliwangi mulai melancarkan operasi secara terstruktur dan besar-besaran. Dengan dibantu rakyat dalam operasi "Pagar Betis", pada saat tahun 1962 gerombolan DI/TII akhirnya bisa dihancurkan. Kartosuwirjo dapat ditangkap di Gunung Geber, ia kemudian di hukum mati.
Timbulnya pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan ini sesungguhnya bisa ditelusuri dari tahun 1948 saat Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Divisi IV sebagai pasukan utama Indonesia dalam menghadapi Belanda di Kalimantan Selatan, telah tumbuh menjadi tentara yang kuat dan berpengaruh di wilayah tersebut. Namun, ketika penataan ketentaraan mulai dilakukan di Kalimantan Selatan oleh pemerintah pusat di Jawa, tidak sedikit anggota ALRI Divisi IV yang merasa kecewa karena diantara mereka ada yang harus didemobilisasi atau mendapatkan posisi yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Termasuk Ibnu Hajar yang kecewa terhadap tindakan pemerintah tersebut. Didasari rasa kekecewaan tersebut akhirnya pada 10 Oktober 1950 Ibnu Hajar membentuk pasukan yang bernama Kesatuan Rakyat Indonesia yang Tertindas (KRyT). Dengan cepat, ia berhasil mengumpulkan pengikut terutama di kalangan anggota ALRI Divisi IV yang kecewa terhadap pemerintah. Latar belakang pemberontakan di Kalimantan Selatan ini juga dikarenakan adanya kekecewaan dari para pejuang dari Kalimantan Selatan yang tidak mendapatkan sertifikat.