Dampak agresi militer belanda 1 & 2
IPS
YeyenAndiPangki
Pertanyaan
Dampak agresi militer belanda 1 & 2
2 Jawaban
-
1. Jawaban Nadirazahira
dampaknya= wilayah Indonesia menjadi lebih sempit -
2. Jawaban busyrasafira0408
Saya akan menjawab dengan dua tipe jawaban:
Jawaban pendek:
Dampak dari Agresi Militer I dan II adalah dikuasainya wilayah Indonesia oleh Belanda, dibentuknya negara boneka di wilayah yang diduduki tersebut dan diasingkanya para pemimpin bangsa ke pulau Bangka.
Namun agresi ini juga berdampak positif dengan tumbuhnya simpati negara asing, terutama Amerika Serikat, kepada perjuangan bangsa Indonesia.
Jawaban panjang:
Agresi Militer Belanda I dan II merupakan serangan tentara Belanda ke wilayah Indonesia dalam rangka merebut kembali wilayah jajahan Indonesia. Secara militer operasi ini samgat sukses dan Belanda berhasil merebut banyak wilayah Indonesia dan mengucilkan tentara Indonesia.
Pada Agresi Militer I, Belanda berhasir menguasai sebagian besar Indonesia, termasuk pulau terluar, pantai utara Jawa dan seluruh kota besar di Jawa, kecuali Yogyakarta. Ini mengakibatkan pasukan Indonesia terdesak dan harus melakukan perlawanan gerilya dari hutan-hutan. Ibukota negara juga harus dipindahkan ke Yogyakarta.
Di wilayah yang didudukinya, Brlanda membentuk negara boneka, seperti Negara Pasunda, Negara Madura dan Negara Indonesia Timur.
Agresi Militer Belanda II melanjutkan laju serangan Belanda ke wilayah Indonesia. Hasilnya semakin parah, ibukota Yogyakarta diduduki dan para pemimpin negara -- Sukarno, Muhammad Hatta dan Sutan Syahrir, ditawan Belanda dan dibuang ke Bangka. Akibat serangan ini dibentuklah Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Bukittinggi, dengan Sjarifuddin Prawiranegara sebagai presiden sementara. Sementara Jenderal Sudirman memerintahkan rakyat untuk terus mengobarkan perang gerilya, dan kemudian menyerang Belanda dalam unjuk kekuatan di Serangan Umum 1 Maret.
Meski membuat Indonesia terdesak, Agresi Militer ini juga membuat negara lain menjadi simpati atas perjuangan kemerdekaan Indonesia, terutama Amerika Serikat.
Amerika Serikat mulai condong dan membela Indonesia setelah penumpasan pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948. Ini menjadikan Amerika Serikat yang saat itu terlibat Perang Dingin dengan Uni Sovyet menjadi melihat Indonesia sebagai calon sekutu dalam melawan komunisme. Karena itu, Amerika Serikat menekan Belanda agar berunding dengan Indonesia.
Tekanan Amerika Serikat saat itu sangat penting karena Belanda sangat bergantung pada bantuan Marshall Plan dari Amerika Serikat untuk membangun kembali negaranya setelah Belanda dikuasai Jerman pada Perang Dunia II.
Karena tekanan Amerika Serikat inilah akhirnya Belanda mau berunding dengan Indonesia dalam perundingan Meja Bundar di Belanda. Di perundingan inilah akhirnya Indonesia diakui kemerdekaanya oleh Belanda.